"Tapi kita tidak boleh menyerahkan keputusan siapa yang hidup atau mati pada mesin. Ini melintasi garis moral yang jelas, Kami tidak boleh membiarkan robot memutuskan siapa yang tinggal dan siapa yang mati," ujarnya.
Diam-diam Pasukan Robot Pembunuh Dibangun di Universitas Korsel
Dythia Novianty Suara.Com
Minggu, 08 April 2018 | 10:25 WIB

BERITA TERKAIT
OECD: Kecerdasan Buatan Lebih Banyak Manfaat dari Bahaya
03 April 2018 | 08:18 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI