Karena Perubahan Iklim, Mamalia Imut Ini Resmi Punah pada 2019

Agung Pratnyawan Suara.Com
Kamis, 21 Februari 2019 | 13:43 WIB
Karena Perubahan Iklim, Mamalia Imut Ini Resmi Punah pada 2019
Melomys rubicola. (Wikipedia/ State of Queensland)

Suara.com - Para ilmuwan Australia  tengah bersedih setelah memutuskan punahnya mamalia imut ini. Melomys Bramble Cay (Melomys rubicola) telah resmi dinyatakan punah karena perubahan iklim.

Habitat mamalia imut ini disebutkan telah tersapu oleh adanya perubahan iklim yang ekstrim. Yang akhirnya menyebabkan kepunahan Melomys Bramble Cay.

Baca Juga : Kita Duduk di Atas Bom Waktu, Pasokan Air Tanah Global Terancam Krisis

Melomys rubicola atau Melomys Bramble Cay merupakan hewan pengerat endemik yang cukup imut di ujung utara Great Barrier Reef.

Beberapa mamalia imut tersebut pernah terlihat di tahun 2009 sehingga masuk sebagai hewan terancam punah. Namun kini statusnya ditingkatkan sebagai hewan yang telah resmi punah oleh pemerintah Australia.

Melomys Bramble Cay dinyatakan punah oleh pemerintah negara bagian Queensland. Pada Senin (18/02/2019), menteri lingkungan kebijakan federal, Melissa Price resmi mengumumkan bahwa Melomys Bramble Cay telah punah karena perubahan iklim.

''Pemberitahuan sebelumnya dari para ilmuwan seperti mendengar bahwa kerabatmu telah meninggal. Ketika dimasukkan pada kolom punah di dalam undang-undang lingkungan nasional, itulah pemberitahuan pemakaman sebenarnya. Saat itu semua orang perlu berkumpul, terlibat bersama,'' kata Melissa Price dalam pernyataannya.

Melomys Bramble Cay adalah hewan pengerat berwarna coklat yang bertubuh mungil. Mereka bertahan selama beberapa dekade di sebuah pulau terpencil di Selat Torres, Australia.

Baca Juga: Awas, Perubahan Iklim Bisa Pengaruhi Kualitas Sperma, Lho

Melomys ini hidup di Bramble Cay, sebuah pulau di perairan Australia, 227 km timur laut Cape York Peninsula di Queensland dan 50 km dari pantai Papua Nugini.

Pulau Bramble Cay termasuk pulau kecil yang terdiri dari dataran rendah, tiga meter di atas permukaan laut saat air pasang.

Baca Juga : Hampir Semua Penyu Hijau Betina, Ini Penyebabnya

Daerah itu juga dikelilingi pasir, tumbuh-tumbuhan, dan beberapa batu serta struktur buatan manusia, mercusuar setinggi 17 meter.

''Kalian dapat berjalan di sekitar pulau tersebut dalam waktu 10 menit,'' kata Ian Gather, salah seorang ilmuwan yang sebelumnya meneliti Melomys rubicola.

Para ilmuwan sebenarnya telah melakukan misi darurat untuk penelitian hewan pengerat itu sejak tahun 2014.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI