"Kita lihat dulu planning pemerintah seperti apa, nanti kita ikuti. Seandainya, tahap pertama kira-kira 10 juta orang ya kita harus siapkan bagaimana untuk menarik 10 juta orang itu untuk jadi pelanggan kita," lanjutnya.
Munir juga menggarisbawahi bahwa Smartfren tidak memilki masalah mengenai teknologi 5G jika dibawa ke ibu kota baru Indonesia dan hanya perlu menunggu regulasi pemerintah saja.