Virus Corona Merebak, Satelit Potret Perubahan Dramatis Langit Wuhan

Liberty Jemadu Suara.Com
Selasa, 03 Maret 2020 | 18:26 WIB
Virus Corona Merebak, Satelit Potret Perubahan Dramatis Langit Wuhan
Warga Wuhan, Hubei, China mengenakan masker beralan sambil menenteng belanjaan pada 1 Maret 2020. [AFP]

Suara.com - Merebaknya virus corona Covid-19 di Wuhan, Hubei, China rupanya membawa perubahan drastis pada langit di atas kota tersebut, demikian hasil penelitian badan antariksa Amerika Serikat (NASA) yang dirilis belum lama ini.

Hasil foto satelit-satelit NASA menunjukkan langit Wuhan yang kini lebih bersih dari polusi udara. Berkurangnya polusi udara itu diduga turut disebabkan oleh perlambatan ekonomi akibat merebaknya virus corona.

Foto satelit yang membandingkan kualitas udara di langit Wuhan dan China pada periode 1 - 20 Januari 2020 dan 10 - 25 Februari 2020. [NASA Earth Observatory]
Foto satelit yang membandingkan kualitas udara di langit Wuhan dan China pada periode 1 - 20 Januari 2020 dan 10 - 25 Februari 2020. [NASA Earth Observatory]

Menurut NASA, berkurangnya polusi udara itu bermula dari daerah sekitar Wuhan dan kemudian menyebar ke seluruh China. Para ilmuwan mengatakan kandungan nitrogen dioksida (NO2) kini turun drastis di seluruh China.

Dalam foto-foto yang diterbitkan di laman resmi Earth Observatory NASA, terlihat perubahan drastis pada langit Wuhan pada periode 1 - 20 Januari 2020 (sebelum karantina dan isolasi diterapkan pada kota itu) dan pada 10 - 25 Februari 2020.

"Ada bukti bahwa perubahan itu turut disebabkan oleh perlambatan ekonomi buntut merebaknya virus corona," demikian pernyataan resmi Earth Observatory NASA seperti dilansir dari kantor berita AFP, Selasa (3/3/2020).

Memang sejak Januari lalu, pemerintah China mengambil kebijakan ketat untuk mencegah penyebaran virus corona di wilayahnya. Pabrik-pabrik ditutup dan Wuhan, yang dikenal sebagai kota industri, diisolasi.

Foto satelit yang membandingkan kualitas udara di langit Wuhan dan China pada periode 1 Januari 2020 sampai 25 Februari 2020. [NASA Earth Observatory]
Foto satelit yang membandingkan kualitas udara di langit Wuhan dan China pada periode 1 Januari 2019 sampai 25 Februari 2020. [NASA Earth Observatory]

NO2 sendiri adalah salah satu gas yang dihasilkan oleh mesin-mesin kendaraan dan pembangkit listrik. Ia bisa menyebabkan masalah pernafasan, salah satunya asma.

"Saya baru pertama kali melihat perubahan dramatis di area seluas dan terkait dengan peristiwa tertentu seperti ini," kata Fei Liu, peneliti kualitas udara pada laboratorium penerbangan antariksa Goddard, NASA.

Perubahan kualitas udara juga pernah terjadi ketika krisis ekonomi 2008. Tetapi ketika penurunan jumlah NO2 terjadi secara bertahap di beberapa negara yang tertimpa krisis.

Baca Juga: Nenek 98 Tahun asal Wuhan Dinyatakan Sembuh dari Corona Covid-19

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI