
Jika membaca namanya, mungkin kita akan mengira bahwa hewan tersebut mempunyai makanan favorit berupa burung.
Namun ternyata Theraphosa blondi atau Goliath Bird Eater hanya sesekali saja memakan burung. Kebanyakan mereka memakan arthropoda besar, cacing, dan amfibi.
Tak hanya itu, mereka juga pernah terekam memakan tikus, katak, kadal, hingga ular.
Dikutip dari IFLScience, tarantula ini mencapai usia matang dalam tiga hingga enam tahun.
Spesies Goliath Bird Eater betina dapat hidup selama 15 hingga 25 tahun, sementara spesies jantan akan segera mati setelah mencapai usia dewasa.
Meski predator ini terlihat mengerikan, namun hewan tersebut justru menjadi "makanan lezat" bagi suku lokal yang di Amerika Selatan.
Tarantula tersebut akan dipanggang dalam daun pisang dan dijadikan "lauk" di mana suku lokal menyebutkan rasanya seperti udang.
Baca Juga: Cerdik, Pria Ini Pelihara Tarantula Agar Ibu Mertua Enggan Datang ke Rumah
IUCN hanya mengategorikan tarantula terbesar di dunia sebagai Not Evaluated atau Tidak Dievaluasi, sehingga tidak termasuk dalam kategori hewan terancam punah.