Virus G4 Flu Babi Tak Perlu Terlalu Dirisaukan, Ini Alasannya

Liberty Jemadu Suara.Com
Rabu, 01 Juli 2020 | 07:45 WIB
Virus G4 Flu Babi Tak Perlu Terlalu Dirisaukan, Ini Alasannya
Sejumlah pekerja di salah satu tempat peternakan babi di Dusun Gancahan, Desa Sidomulyo, Kecamatan Godean, Kabupaten Sleman mengangkut babi untuk dikirim ke luar kota, Selasa (11/2/2020). - (Saura.com/Baktora)

Potensi pandemi?

Tetapi menurut Rasmussen temuan para peneliti di China itu tak serta-merta bisa disimpulkan bahwa bahaya sudah ada di depan mata. Ia menjelaskan ada setidaknya 5 syarat agar sebuah virus bisa disebut patogen atau bisa menyebabkan penyakit pada manusia.

Pertama adalah virus itu bisa menembus sel, kedua bisa bereplikasi, ketiga bisa berkembang biak; keempat bisa menyebar ke inang lainnya, dan terakhir bisa memicu penyakit. Menurut Rasmussen syarat 1 sampai 4 dipenuhi oleh G4.

"Lalu kita masuk ke pertanyaan yang sangat penting, apakah virus itu memicu penyakit?" tulis dia.

Ia menguraikan bahwa dalam studi itu para peneliti hanya memeriksa 338 pekerja di rumah jagal yang melakukan kontak dengan babi. Hasilnya 10 persen atau sekitar 35 yang memiliki antibodi terhadap virus G4.

"Virus itu mungkin sudah menginfeksi manusia, tetapi belum ada laporan bahwa ada orang, yang positif dan tubuhnya sudah menghasilkan antibodi, kemudian jatuh sakit parah. Itu artinya meski ada yang terinfeksi, tetapi virus itu mungkin tidak beradaptasi menjadi patogen atau kedua, tidak terlalu patogenik," jelas Rasmussen.

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa meski virus G4 ini memenuhi banyak kriteria dasar untuk menjadi penyakit, tetapi ia belum bisa disebut memiliki potensi untuk menjadi pandemi di 2020.

Selain itu Rasmussen juga mengatakan bahwa studi tentang virus G4 di balik flu babi tersebut disusun oleh para peneliti yang memiliki rekam jejak jelek dalam penelitian soal virus corona baru-baru ini.

Baca Juga: Flu Jenis Baru yang Berpotensi Timbulkan Pandemi Ditemukan Di China

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI