Dikutip dari IFLScience, penemuan mengungkapkan bahwa tulang Dilophosaurus adalah pneumatik, yang berarti tulang mereka berbintik-bintik atau berongga dengan kantong udara.
Hal tersebut memberikan sistem kerangka yang sangat ringan di mana merupakan karakteristik dari banyak burung modern yang masih ada.
Tulang pneumatik ini membantu burung mengembangkan kulit selama musim kawin dan membuat mereka dapat menghasilkan suara cukup keras.
Struktur unik rongga sinus Dilophosaurus tampaknya menunjukkan bahwa ia dapat melakukan hal yang sama dengan struktur di atas kepalanya.
"Dilophosaurus dikenal sebagai dinosaurus yang 'paling tidak' dikenal (rupa dan strukturnya). Sebelum penelitian ini, tidak ada yang tahu seperti apa Dilophosaurus itu atau bagaimana mereka berevolusi," kata Adam Marsh dalam press release-nya.
Tulang berongga dengan kantong udara ini sangat berguna bagi dinosaurus tersebut untuk menyangga sekaligus mengelola tubuh mereka.