Para ilmuwan berhipotesis bahwa bingkai mencegah pemakainya menyentuh area mata, sehingga menghindari penularan virus dari tangan ke mata.
Penelitian baru-baru ini menemukan bahwa mata menghasilkan ACE2, menjadikan organ mata sebagai target utama virus. Covid-19 tidak hanya ditemukan di permukaan mata, tetapi juga di dalam air mata, yang akan mentransfer patogen.
Ini mungkin juga menjelaskan mengapa hingga 12 pasien Covid-19 memiliki "manifestasi mata", seperti kemerahan dan bengkak. Oleh karena itu, mata dianggap sebagai saluran penting bagi Covid-19 untuk masuk ke tubuh manusia.

Bagi pemakai kacamata sehari-hari, yang biasanya memakai kacamata pada acara-acara sosial, memakai kacamata dapat menjadi faktor pelindung, mengurangi risiko penularan virus ke mata, dan menyebabkan pemakai kacamata harian jangka panjang jarang terinfeksi Covid-19.
Meski begitu menurut Dr Lisa Maragakis, profesor kedokteran dan epidemiologi di Fakultas Kedokteran Universitas Johns Hopkins, mengatakan orang tidak boleh memakai kacamata jika mereka tidak membutuhkannya.