Awas, Sepatu Lari Lentur Bisa Bikin Otot Lemah

Liberty Jemadu Suara.Com
Kamis, 08 Oktober 2020 | 07:50 WIB
Awas, Sepatu Lari Lentur Bisa Bikin Otot Lemah
Ilustrasi lari jarak pendek [Shutterstock]

Suara.com - Peter Francis, pakar ilmu olahraga pada Leeds Beckett University, Inggris memperingatkan bahwa sepatu lari lentur - meski sangat enak dipakai - bisa membuat otot kaki cedera. Berikut ulasannya:

Lewat evolusi, tubuh manusia beradaptasi untuk mengatasi hambatan atau tekanan dalam lingkungan. Hilangnya tekanan itu dari lingkungan akan membuat kita berhenti beradaptasi.

Inilah yang menyebabkan otot kita membesar saat kita memberinya tekanan denagn berlatih di gym, tapi menyusut kalau kita sering rebahan dan jarang olah raga.

Kenyamanan adalah lawan dari tekanan – dan dalam banyak hal, ini menjadi sumber penyakit dan gangguan kesehatan.

Sebuah riset, yang diterbitkan di Scientific Reports, menunjukkan bahwa hal ini terjadi juga terkait jenis sepatu yang kita pakai.

Para peneliti menemukan bahwa sepatu yang enak dipakai (yaitu sepatu yang yang ujungnya melengkung, seperti misalnya sepatu lari) membuat kita mudah bergerak. Namun, sebagai imbal baliknya, sepatu yang nyaman ini melemahkan otot kaki kita.

Otot kaki yang lemah dapat menyebabkan cedera, misalnya cedera plantar fasciitis - cedera umum yang menyebabkan peradangan dan rasa sakit di tumit dan telapak kaki.

Sepatu diperlukan untuk melindungi kita dari tekanan dalam lingkungan sekitar, misalnya dari benda-benda yang bisa melukai seperti ranting atau pecahan kaca. Sepatu juga menjaga kaki tetap hangat dan kering.

Manusia baru mulai memakai alas kaki sekitar 30 ribu tahun lalu ketika nenek moyang kita menemukan bahwa mencegah kaki terluka, baik karena benda atau suhu, dapat meningkatkan kelangsungan hidup.

Baca Juga: Jaga Kebugaran, Ini Tips Bersepeda Aman di Tengah Pandemi Covid-19

Mereka menciptakan penutup kaki sederhana, utamanya dibuat dari tumbuhan atau kulit hewan. Penutup kaki ini melindungi kaki dari bahaya, tapi tidak dibuat untuk menghasilkan kenyamanan, sehingga tekanan pada otot, tulang, sendi dan tendon tetap ada.

Faktor penting dalam evolusi kita hingga mampu berjalan dan berlari adalah kemampuan jari-jari kita untuk bengkok ke belakang saat tubuh kita bergerak maju dan ke atas.

Jari-jari kaki kita, yang lebih pendek dibanding nenek moyang kita yang mirip kera, membantu menghemat energi saat berjalan dan berlari. Otot lebih sedikit bekerja dalam menyeimbangkan dan mengendalikan gerakan jari-jari kaki yang lebih pendek.

Para peneliti dalam studi terbaru itu menemukan bahwa bagian melengkung di ujung kaki pada sepatu-sepatu modern bersol membuat jari-jari kaki kita berada dalam posisi yang membuat lebih sedikit gerakan saat berjalan dan berlari.

Bagian ini disebut toe spring (pegas jari kaki), dan membantu kita bergerak dengan lebih sedikit tenaga, menghilangkan tekanan pada kaki.

Para peneliti mengatakan bahwa keadaan ini bisa membuat otot-otot kaki dan jari kaki tidak banyak bergerak saat melangkah atau berlari.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI