Menurut sumber, peretas membobol perangkat lunak kantor NTIA, Microsoft Office 365, dan email staf di agensi tersebut dipantau oleh peretas selama berbulan-bulan.
"Kami dapat mengonfirmasi telah terjadi pelanggaran di salah satu biro kami. Kami telah meminta CISA dan FBI untuk menyelidiki, dan kami tidak dapat berkomentar lebih lanjut untuk saat ini. CISA memberikan bantuan teknis kepada entitas yang terkena dampak saat mereka bekerja untuk mengidentifikasi dan mengurangi potensi kompromi," kata Departemen tersebut mengatakan dalam sebuah pernyataan kepada CNN.
John Ullyo, juru bicara Dewan Keamanan Nasional, menambahkan bahwa pemerintah Amerika Serikat mengetahui laporan ini.
"Kami mengambil semua langkah yang diperlukan untuk mengidentifikasi dan memperbaiki masalah yang mungkin terkait dengan situasi ini," ujarnya.

Seorang juru bicara Badan Keamanan Siber dan Infrastruktur mengatakan bahwa pihaknya telah bekerja sama dengan mitra agensi kami terkait dengan aktivitas yang baru ditemukan di jaringan pemerintah.
"CISA memberikan bantuan teknis kepada entitas yang terkena dampak saat mereka bekerja untuk mengidentifikasi dan mengurangi potensi kompromi,” tegasnya.