Jika ada banyak oksigen, itu terikat dengan besi dalam rasio 3:2, tetapi jika oksigen lebih sedikit, maka rasionya menjadi 1:1.
Ketika lautan magma akhirnya mendingin, itu akan menjadi mantel bumi (lapisan batuan di bawah kerak planet). Oleh karena itu, para ilmuwan membuat asumsi bahwa rasio ikatan oksigen-besi di lautan magma akan sama dengan rasio di mantel saat ini.
Para ilmuwan menemukan tampaknya Bumi kuno cukup dingin sehingga uap air mengembun keluar dari atmosfer, membentuk lautan air cair seperti yang dilihat sekarang. Ini akan meninggalkan atmosfer dengan 97 persen karbon dioksida dan 3 persen nitrogen molekuler.
![Ilustrasi Astronomi. [Shutterstock]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/05/26/37966-astronomi.jpg)
Rasio karbon dioksida dan nitrogen molekuler tersebut sangat mirip dengan kandungan atmosfer Venus saat ini. Namun, Bumi berhasil bertahan dan memiliki lingkungan layak huni karena Venus terlalu dekat dengan Matahari.
Pada hari-hari awal Bumi, lautan air perlahan menarik karbon dioksida dari atmosfer melalui reaksi dengan batuan.
Meskipun kedua planet memiliki permulaan yang hampir sama, tetapi perbedaan jarak keduanya menempatkan Bumi dan Venus pada akhir yang berbeda.