Peneliti di dalam dan di luar Google telah membantah karakterisasi itu. Lebih dari 2.600 karyawan Google menandatangani surat memprotes perlakuan Gebru.
![Ilustrasi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI). [Shutterstock]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2019/12/17/25513-kecerdasan-buatan.jpg)
Akhir Desember, makalah tersebut diterima di konferensi terkemuka tentang keadilan dalam pembelajaran mesin yang akan dipresentasikan bulan depan.
Nama Gebru dilampirkan, tanpa afiliasi Google, di samping "Shmargaret Schmitchell", nama samaran yang jelas dari Mitchell, dan dua peneliti dari Universitas Washington.
Pada Jumat (7/5/2021), Alex Hanna, anggota grup AI etis Google yang masih berada di perusahaan, men-tweet bahwa Google "menjalankan kampanye kotor" terhadap Gebru dan Mitchell.
Pada Kamis (6/5/2021), Google mengklaim masih berdedikasi untuk mengembangkan teknologi AI secara bertanggung jawab dan mengumumkan bahwa Marian Croak, wakil presiden di perusahaan, akan mengambil alih pekerjaan itu.
Dalam video perusahaan, Croak mengatakan, dia akan mengkonsolidasikan pekerjaan pada AI yang bertanggung jawab di perusahaan dan melembagakan, peninjauan sistem AI Google yang telah diterapkan atau sedang dalam pengembangan.
Dalam memo internal pada hari Jumat, dilansir laman Wired, Minggu (9/5/2021), Dean mengatakan, Google juga akan mengerjakan ulang prosesnya untuk meninjau publikasi penelitian dan meminta eksekutif senior untuk menunjukkan kemajuan dalam meningkatkan keragaman di antara karyawan di perusahaan tersebut.
Gebru mengatakan, dia sebelumnya meminta perubahan di kedua sisi dengan sedikit keberhasilan.
![Logo Google. [Shutterstock]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/04/30/44540-logo-google.jpg)
Memo Dean juga menyatakan bahwa kepergian Gebru dari perusahaan telah membuat beberapa Googler mempertanyakan masa depan mereka di perusahaan, dan mungkin menghalangi ahli teknologi Black untuk bekerja di industri tersebut.
Baca Juga: Google Play Store Bakal Ungkap Data Pengguna yang Diambil Aplikasi
"Saya mengerti kami bisa dan seharusnya menangani situasi ini dengan lebih sensitif. Untuk itu, saya minta maaf," tulisnya.