Menariknya, para ahli menemukan bahwa perjalanan ke luar angkasa tidak mengakibatkan kerusakan DNA pada inti sperma.
Dilansir dari Space.com, Senin (14/6/2021), para ilmuwan memilih merehidrasi sperma dengan air dan menyuntikkannya ke dalam sel ovarium tikus yang baru.
Setelah memindahkannya ke tikus betina, tikus tersebut hamil dan akhirnya melahirkan bayi tikus.
![Proses pembekuan sperma tikus di ISS. [Science Advances]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/06/14/83368-proses-pembekuan-sperma-tikus-di-iss.jpg)
Menurut keterangan dalam makalah yang diterbitkan di jurnal Science Advances pada 11 Juni, bayi tikus itu lahir dengan sehat dan tanpa cacat.