Suara.com - Setelah beredar riset Canalys terkait posisi Xiaomi yang menyalip Apple sebagai vendor terbesar smartphone kedua di dunia, kini mereka menargetkan mau jadi posisi pertama di China.
Dalam sesi wawancara, Pendiri sekaligus CEO Xiaomi Lei Jun mengatakan, saat ini tidak lebih dari 30 persen konsumen membeli ponsel secara online.
Sebaliknya, 70 persen konsumen lebih suka membeli smartphone lewat offline.
Dengan catatan ini, Xiaomi akhirnya membuka toko offline sejak 2016.
Lei Jun juga percaya bahwa Xiaomi memiliki efisiensi e-commerce untuk mencakup semua toko offline.
Ia juga mengaku tiap bulannya, Xiaomi membuka 1.000 toko offline.
![Riset Canalys kuartal kedua 2021, jumlah pengiriman smartphone terbanyak. [Canalys]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/07/16/42348-riset-canalys-kuartal-kedua-2021.jpg)
Kemudian pada akhir Juni kemarin, Xiaomi mengklaim saat ini telah memiliki 8.000 toko offline.
“Saat ini, setiap kabupaten di China sudah memiliki toko Xiaomi, jumlah ini akan terus meningkat," kata Lei Jun, dikutip dari Gizchina.
Menurutnya, ketika toko offline pihaknya sudah tercakup dan memiliki kesempatan untuk mencapai tempat pertama di pangsa pasar China.
Baca Juga: Laris Manis, Power Bank Redmi Laku 1 Juta Unit di Negara Ini
Dari pernyataan di atas, Xiaomi jelas membidik posisi teratas di pasar smartphone China.