Tim ahli menemukan komunitas mikroba di Danau Huron yang dianggap sebagai analog dari cyanobacteria yang bertanggung jawab atas Great Oxidation Event.
Cyanobacteria ungu yang menghasilkan oksigen melalui fotosintesis dan mikroba putih yang memetabolisme belerang, bersaing dalam komunitas mikroba di dasar danau.
Pada malam hari, mikroba putih naik ke atas dan melakukan aktivitas memetabolisme belerang.
Sementara saat siang hari dan Matahari cukup tinggi di langit, mikroba putih mundur digantikan cyanobacteria ungu.
Dengan kata lain, jika siang hari Bumi semakin panjang, maka cyanobacteria ungu dapat melakukan fotosintesis dan menghasilkan oksigen lebih banyak.
Meski begitu, hal tersebut masih menjadi hipotesis para ahli. Untuk membuktikannya, tim melakukan eksperimen dan pengukuran pada mikroba, baik di lingkungan alami maupun di laboratorium.

Para ilmuwan juga melakukan studi pemodelan terperinci untuk menghubungkan sinar Matahari dengan produksi oksigen mikroba.
Dilansir dari Science Alert, Selasa (3/8/2021), tim menemukan bahwa perpanjangan hari di Bumi dikaitkan dengan peningkatan oksigen planet.
"Temuan ini menunjukkan bahwa ada hubungan mendasar antara panjang hari dan berapa banyak oksigen yang dapat dilepaskan oleh mikroba yang tinggal di Bumi," ucap Arjun Chennu, ilmuwan kelautan dari Leibniz Centre for Tropical Marine Research di Jerman.
Baca Juga: Terungkap! Viral Sejoli Mesum di Taman Maramis Probolinggo, Keduanya Pelajar SMA dan SMP
Tidak hanya terkait dengan Great Oxidation Event, tetapi juga oksigenasi atmosfer kedua yang disebut Neoproterozoic Oxygenation Event sekitar 550 hingga 800 juta tahun lalu.