Shi mengatakan keberhasilan menjabarkan semua kelemahan Sars-Cov-2 dan cara untuk melawan virus itu menjanjikan potensi besar di masa depan. Sebelumnya para ilmuwan mengatakan nanobodi dari antibodi llama ini bisa dijadikan vaksin atau obat Covid-19 yang dihirup lewat hidung.
"Studi ini tidak hanya akan membantu kami memilih nanobodi yang tepat untuk mengobati pasien dan mencegah penularan Covid-19, tetapi juga bisa berujung pada pengembangan vaksin universal untuk melawan Covid-19, Sars, Mers, dan penyakit lain yang disebabkan oleh virus corona," tutup dia.