Data Pribadi Kian Terancam, Mayoritas Pengguna 2FA Orang Berpenghasilan Tinggi

Liberty Jemadu Suara.Com
Minggu, 05 September 2021 | 00:46 WIB
Data Pribadi Kian Terancam, Mayoritas Pengguna 2FA Orang Berpenghasilan Tinggi
Ilustrasi peretas atau hacker (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Dari sisi faktor demografis, riset kami juga menunjukkan bahwa generasi muda, utamanya dari kalangan milenial, lebih mungkin untuk menggunakan 2FA dibandingkan generasi yang lebih tua.

Dari jenis kelamin, kami menemukan laki-laki lebih berpotensi untuk menggunakan 2FA dibandingkan perempuan.

Dengan demikian, kalangan perempuan lanjut usia adalah salah satu kelompok masyarakat paling rentan menjadi korban peretasan akun karena rendahnya kesadaran akan penggunaan 2FA di kalangan ini.

Perilaku lebih baik

Lantas, apa yang bisa dilakukan untuk meningkatkan penggunaan 2FA di segala kalangan masyarakat Indonesia?

Di berbagai belahan dunia, berbagai pihak telah banyak berupaya lewat pemberian insentif atau penerapan aturan yang lebih ketat untuk mendorong penggunaan 2FA, utamanya dalam konteks organisasi.

Sayangnya, hal serupa tidak bisa dilakukan begitu saja untuk masyarakat awam yang tidak terikat suatu organisasi atau perusahaan, terutama untuk akun-akun pribadinya.

Alih-alih memberikan iming-iming atau pemaksaan, yang perlu kita lakukan adalah intervensi sederhana dalam bentuk pengingat adanya potensi kehilangan yang akan terjadi jika seseorang abai dalam menggunakan 2FA di akun-akun digitalnya.

Ketika seseorang telah memiliki something to lose yang bernilai lebih besar dibandingkan ketidaknyamanan penggunaan 2FA, maka orang tersebut akan memiliki motivasi dari dalam diri untuk menggunakan 2FA untuk melindungi akun-akun digitalnya.

Baca Juga: Aplikasi PeduliLindungi Perlu Gunakan Autentikasi Biometrik

Artikel ini sebelumnya tayang di The Conversation. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI