Selain itu, PRKTKR terus melakukan konservasi terhadap tumbuhan yang terancam punah. "Jadi bukan karena inovasi GLOW ini saja dilakukan riset, namun riset terhadap dampak akibat perubahan yang terjadi di kebun raya terus dilakukan," ujar Sukma.
Direktur Sales PT Mitra Natura Raya (MNR) Michael Bayu A Sumarijanto mengatakan inovasi GLOW yang dikembangkan untuk edukasi dan wisata di kebun raya itu bertujuan untuk memberikan kesadaran konservasi pada generasi muda. Diharapkan, setelah mengikuti program tersebut, pengunjung akan mulai atau bertambah kecintaan dan kepedulian pada biodiversitas.
"GLOW menyuguhkan konten edukasi tentang biota yang ada di Kebun Raya Bogor dalam bentuk pencahayaan, animasi visual, audio, pengalaman langsung, dan lainnya," tuturnya.
Kepada para pengunjung kebun raya yang menikmati suguhan GLOW, lanjut Michael, nantinya akan dilakukan survei secara berkala. Survei itu bertujuan untuk mengukur seberapa besar informasi atau pesan tersirat dari suguhan GLOW yang dapat ditangkap oleh pengunjung.
Ia menuturkan survei itu dipandang perlu untuk dilakukan karena dari survei yang selama ini dilakukan di empat kebun raya di indonesia yakni Bogor, Cibodas, Bedugul, dan Purwodadi, hasilnya 90 persen pengunjung menyatakan mereka menikmati kebun raya hanya sebagai tempat olahraga dan tempat foto-foto saja, padahal misi utama dari kebun raya adalah untuk mengedukasi. [Antara]