Misi luar angkasa Liu datang 49 tahun setelah Uni Soviet menempatkan Valentina Tereshkova ke luar angkasa, menjadikannya astronot perempuan pertama di dunia di luar angkasa.
Menurut NASA, pada Maret tahun ini, 65 perempuan telah terbang di luar angkasa, termasuk kosmonot, astronot, spesialis muatan, dan peserta stasiun luar angkasa.
Pada 1983, astronot dan fisikawan Sally Ride menjadi perempuan Amerika pertama di luar angkasa, tetapi saat itu, industri luar angkasa yang didominasi lelaki tampaknya tidak mengerti apa-apa tentang kebutuhan perempuan.
Saat Ride bersiap untuk perjalanannya di Space Shuttle STS-7, para insinyur NASA dengan terkenal menanyakan berapa banyak tampon yang mungkin dia butuhkan selama seminggu di orbit.
Penelitiannya menemukan bahwa sebagian besar astronot perempuan memilih menggunakan kontrasepsi dan menunda menstruasi mereka, baik untuk persiapan maupun selama penerbangan luar angkasa.
Untuk misi yang berlangsung beberapa minggu, astronot dapat menggunakan kontrasepsi oral untuk mengatur waktu siklus mereka.
![Astronot China. [STR/AFP]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/10/16/38765-astronot-china.jpg)
Menurut media pemerintah China, di antara persediaan yang dikirim ke stasiun luar angkasa Tiangong adalah 60 botol toner, 30 botol serum dan 30 botol krim wajah, serta produk-produk kebersihan perempuan.