Terakhir, ia menyampaikan Pussansiad juga berupaya memperkuat kesadaran para prajurit dan masyarakat terhadap ancaman siber (cyber awareness).
Kesadaran terhadap ancaman siber penting jadi perhatian karena serangan siber juga menargetkan pola pikir (mindset) para prajurit beserta keluarganya.
“Ancaman siber terus berevolusi dan menggunakan artificial intelligence (kecerdasan buatan, Red.). Jadi, tiap ada ancaman dan direspon, dia (peretas, Red.) juga mencari celah-celahnya. Tugas kami bagaimana mengamankan semua celah ini dari potensi ancaman,” kata Brigjen Iroth.