Beli Tanah Virtual di Metaverse dan NFT, Benarkah Ini Ide Gila?

Liberty Jemadu Suara.Com
Kamis, 13 Januari 2022 | 20:59 WIB
Beli Tanah Virtual di Metaverse dan NFT, Benarkah Ini Ide Gila?
Investasi tanah virtual di metaverse jadi tren saat ini. Bagaimana peluangnya di masa depan? Foto: Ilustrasi Metaverse. [Freepik]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Saat ini sudah terdapat beberapa metaverse dalam bentuk platform game seperti The Sandbox dan dunia virtual seperti Decentraland. Layaknya situs web yang menjadi bagian dari keseluruhan world wide web dua dimensi, para metaverse ini pada akhirnya akan membentuk suatu jaringan metaverse yang lebih luas dan saling terhubung.

Yang terpenting, laiknya di dunia nyata, metaverse memungkinkan pengguna untuk membeli sejumlah barang virtual – termasuk real estate.

Tanah virtual sebagai NFT

Umumnya, transaksi di dunia maya dimonetisasi lewat mata uang kripto. Selain melalui kripto, non-fungible tokens (NFTs) menjadi metode utama untuk monetisasi dan tukar nilai dalam metaverse.

NFT merupakan aset digital yang unik. Walaupun umumnya berbentuk barang atau karya seni digital (misalnya video, gambar, musik dan obyek 3D), NFT juga dapat berupa aset – termasuk di antaranya real estate digital. Dalam platform seperti OpenSea, yang memungkinkan pengguna melakukan transaksi jual beli NFT, kini terdapat aset digital berupa tanah atau bahkan rumah.

Untuk memastikan bahwa real estate digital memiliki nilai, suplai aset tersebut dibatasi – sebuah konsep ekonomi yang dikenal dengan “scarcity value” atau nilai kelangkaan. Sebagai contoh, Decentraland terdiri dari 90.000 petak tanah seluas 50x50 kaki (15,24 meter).

Walaupun terdengar tidak masuk akal, kenaikan nilai investasi real estate virtual nyatanya sudah terbukti. Pada Juni 2021, sebuah dana investasi real estate digital bernama Republic Realm dilaporkan menghabiskan lebih dari US$900.000 untuk membeli sepetak tanah di Decentraland. Menurut DappRadar, sebuah situs untuk melacak data penjualan NFT, transaksi tersebut merupakan pembelian tanah virtual termahal dalam sejarah Decentraland.

Beberapa bulan kemudian, pada November 2021, Metaverse Group membeli petak tanah di Decentraland dengan nilai mencapai US$2,4 juta. Jumlah tanah yang dibeli oleh Metaverse Group hanyalah sebesar 116 petak, atau jauh di bawah 259 petak yang dibeli oleh Republic Realm.

Decentraland bukan satu-satunya platform yang mengalami apresiasi aset. Pada Februari 2021, dunia game virtual Axie Infinity menjual sembilan petak tanahnya dengan nilai ekuivalen sebesar US$1,5 juta. Pada November 2021, properti di platform tersebut mengalami kenaikan valuasi hingga US$2,3 juta per petak tanah.

Baca Juga: Ghozali Jadi Sultan, Sandiaga Uno Dukung NFT di Indonesia

Namun demikian, terlepas dari meroketnya nilai aset virtual di metaverse, penting bagi investor untuk menyadari bahwa investasi real estate digital sangatlah spekulatif. Tidak ada yang dapat memastikan bahwa ledakan investasi ini akan menjadi masa depan yang menjanjikan, atau menjerumuskan investor pada gelembung properti digital.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI