Mengingat fakta bahwa rasa kesepian berkontribusi pada kelelahan karyawan, sama dengan beberapa faktor demotivasi lainnya seperti keletihan dan kecemasan, statistik ini harus menjadi perhatian para eksekutif bisnis.
Salah satu alasan membangun hubungan yang lebih baik dengan rekan kerja, menurut lebih dari
setengah karyawan, bisa jadi sebagai akibat dari penggunaan layanan komunikasi non-korporat yang
telah meningkat berdasarkan survei.
Berkomunikasi untuk tujuan kerja melalui layanan email non-korporat telah meningkat dari 67 persen menjadi 69 persen.
Penggunaan messenger non-korporat meningkat dari 61 persen menjadi 64 persen, perangkat lunak perencanaan sumber daya non-korporat dari 42 persen menjadi 45 persen.
Sedangkan platform konferensi web dari 83 persen menjadi 86 persen dan jejaring sosial dari 67 persen menjadi 70 persen.
Masalah utama mencuat ketika interaksi yang kurang formal antara rekan kerja melalui sarana non-korporat, tidak hanya memfasilitasi komunikasi dan memberikan perasaan terhubung tetapi juga
meningkatkan risiko siber bagi perusahaan.

Layanan yang disebut "TI bayangan (IT shadow)" menjadi tidak dimanfaatkan dan dikendalikan oleh departemen TI perusahaan sehingga memiliki potensi berbahaya.
"Solusi TI bayangan tidak memungkinkan para spesialis keamanan atau TI mendapatkan gambaran
lengkap tentang infrastruktur digital perusahaan," jelas Andrey Evdokimov, Head of Information
Security di Kaspersky.
Situasi itu menyebabkan peningkatan risiko karena departemen TI tidak dapat mengontrol akses ke layanan yang digunakan para karyawan, sehingga berpotensi membahayakan informasi perusahaan yang berharga.
Baca Juga: Prediksi Kejahatan Siber 2022: Marak Pembobolan Data, Serangan Kripto, dan NFT
Di antara aspek mengkhawatirkan lainnya adalah penggunaan aplikasi yang tidak ditambal secara berkala atau kesalahan pengaturan privasi yang menyebabkan kebocoran data.