Kali ini, sekelompok besar paus pembunuh dari segala usia terlihat menyerang anak paus biru sepanjang 12 meter.
![Ilustrasi paus biru. [Pexel/Pixabay]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/11/23/21933-paus-biru.jpg)
Menurut para ahli, meskipun masih hidup, paus biru itu kehilangan kulit dan lemak dari belakang kepalanya dan mengalami bekas gigitan.
Tim memperhatikan bahwa setiap kali paus biru mencoba menyelam untuk menyelamatkan diri, orca akan mendorongnya ke permukaan.
Kemudian, orca lain akan berenang ke kepala dan lubang semburnya sehingga paus biru tidak bisa bernapas.
Serangan ketiga terjadi sekitar 16 Maret 2021, ketika paus pemburu menyerang paus biru sepanjang 14 meter yang sedang berhenti untuk beristirahat. Orca terlihat menggigit mulut dan kepalanya.
Para ilmuwan mengatakan bahwa temuan ini menakjubkan karena selama ini, dunia literatur sains mengenai mamalia laut menyebutkan bahwa paus pembunuh tidak mampu melakukan hal seperti itu.