Suara.com - Penggunaan aplikasi kencan telah meledak selama beberapa tahun terakhir.
Tinder mencapai rekor tiga miliar swipe dalam satu hari pada Maret 2020, sementara OkCupid mengklaim membuat 91 juta kecocokan setiap tahun.
Studi Kaspersky baru-baru ini, menemukan lebih dari setengah (55 persen) responden takut dikuntit seseorang yang mereka temui secara online.
Sementara, setiap pengguna keenam aplikasi kencan (16 persen) telah didoxing.
Banyak dari aplikasi tersebut sekarang meminta pengguna untuk mendaftarkan akun mereka melalui
situs jejaring sosial.
Secara otomatis mengisi profil dengan foto seta informasi pribadi seperti tempat kerja atau sekolah asal.
![Ilustrasi doxing. [Freepik]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/02/14/69425-doxing.jpg)
Data ini memudahkan calon doxer untuk menemukan pengguna online dan mendapatkan informasi tentang mereka.
Data yang disimpan di profil aplikasi kencan sangat sensitif dan sangat diinginkan oleh para scammers.
Ini telah membuat dorongan untuk melindungi data pribadi semakin kuat dan sebagai hasilnya aplikasi kencan menjadi lebih aman.
Baca Juga: Sejarah Hari Valentine: Dari Eksekusi St Valentine Hingga Pesta Lupercalia
Menurut penelitian Kaspersky, lima aplikasi kencan paling populer telah meningkatkan protokol enkripsi mereka dan mulai lebih memperhatikan privasi pengguna.