Untuk menjaga keamanan data, aplikasi tersebut telah memperkenalkan versi berbayar yang memungkinkan pengguna, misalnya dalam menentukan lokasi mereka secara manual atau mengaburkan foto.
Namun masalah ini tidak selalu terkait dengan data pribadi yang tersedia di publik.
Selain meniru aplikasi kencan populer untuk mengumpulkan informasi pribadi korban, penjahat dunia maya mulai menyebarkan email yang mengaku sebagai perempuan yang sedang mencari pasangan.
Skema ini berupa email dengan tautan ke halaman phishing yang meniru profil situs web kencan dan meminta orang untuk melengkapi formulir dengan preferensi pribadi mereka untuk pasangan masa depan.
Terakhir, pengguna diminta untuk menambahkan kredensial perbankan mereka.
Menurut Anna Larkina, pakar keamanan Kaspersky, aplikasi kencan membuka jutaan kemungkinan bagi orang yang sedang mencari pasangan.
![Ilustrasi pengguna aplikasi kencan online. [Shutterstock]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2017/11/04/39470-ilustrasi-pengguna-aplikasi-kencan-online.jpg)
"Semua informasi yang disimpan secara online dapat diambil oleh penipu, pelaku kejahatan siber, dan orang tidak bertanggung jawab," ucapnya melalui keterangan resminya, Senin (14/2/2022).
Selain itu, dia menambahkan, penjahat dunia maya dengan cepat memanfaatkan saluran ini untuk keuntungan finansial.
"Kabar baiknya adalah aplikasi kencan sudah bergerak ke arah yang benar, memungkinkan pengguna terhubung secara lebih aman," kata Anna.
Baca Juga: Sejarah Hari Valentine: Dari Eksekusi St Valentine Hingga Pesta Lupercalia
Sehebat apa pun interaksi ini terkadang, tambahnya, kehati-hatian sangat penting, karena tidak peduli seberapa cerdas kita saat online, selalu lebih baik untuk terus meningkatkan keamanan digital.