Selain Jakarta, kota lainnya yang terancam termasuk Dhaka, Bangladesh yang menampung 22,4 juta penduduk, Lagos, Nigeria dengan 15,3 juta penduduk, dan Bangkok, Thailand dengan populasi 9 juta jiwa.
Naiknya permukaan laut juga kemungkinan besar akan berdampak besar pada Amerika Serikat.
Berdasarkan proyeksi baru-baru ini, banyak kota di Amerika Serikat akan menghadapi masalah serius pada 2050.
Menurut NOAA, banyak lokasi di sepanjang garis pantai Amerika Serikat mengalami banjir pasang lebih sering dengan persentase 300 persen hingga 900 persen dibandingkan 50 tahun lalu.
![Es di Greenland mencair. [Climate]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/03/28/31353-es-di-greenland-mencair.jpg)
New York menjadi kota yang paling berisiko. Menurut penelitian dari Climate Central, hampir setengah juta warga New York akan terancam pada 2050.
Kerentanan New York terhadap banjir terlihat jelas pada 2012 ketika kota tersebut sangat terpengaruh oleh Badai Sandy.
Menurut para ilmuwan, negara-negara yang berinvestasi di bidang infrastruktur, seperti Belanda, mungkin dapat menghindari beberapa dampak banjir.
Tetapi investasi lainnya seperti restorasi bakau dan perluasan terumbu karang juga dapat menyelamatkan kota-kota tersebut.
Prediksi tersebut menunjukkan bahwa kenaikan air laut adalah ancaman yang mengkhawatirkan.
Baca Juga: Disimpan selama 50 Tahun, NASA Buka Sampel Batuan Bulan dari Misi Apollo
Selain tingkat kenaikan permukaan laut yang tidak pasti, faktor utamanya adalah bagaimana negara dan masyarakat berniat untuk mengurangi kenaikan permukaan laut.