Analisis Kaspersky mengungkapkan halaman phishing paling sering dirancang untuk meniru toko online
(17,61 persen).
Diikuti oleh portal Internet global (17,27 persen) di tempat kedua. Sistem pembayaran (13,11 persen) naik ke posisi ketiga, naik 4,7 persen dibandingkan 2020 menyalip perbankan (11,11 persen).
![Ilustrasi phising. [Shutterstock]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2019/07/09/44537-phising.jpg)
Belanja online dan pembayaran elektronik adalah bagian penting dari kegiatan perayaan dan liburan
untuk banyak masyarakat.
"Oleh karena itu, kami mengimbau masyarakat Indonesia untuk waspada terutama terhadap pengumuman penjualan dan penawaran menarik yang disampaikan melalui email, pesan teks, postingan media sosial, atau bahkan telepon," terang Yeo Siang Tiong.