Suara.com - Kurangnya pemahaman yang jelas tentang ancaman dapat membuat startup kehilangan bisnis berpotensi sukses.
Kaspersky memaparkan tentang beberapa celah keamanan siber yang paling umum pada bisnis startup dan cara mencegahnya.
Sebagaimana melansir keterangan resmi, Minggu (13/2/2022), berikut kesalahan umum keamanan siber:
1. Hak akses yang terlalu menyebar luas
Seringkali ketika seorang karyawan startup membutuhkan akses ke sumber daya atau layanan
perusahaan, ia langsung mendapatkan hak administrator dengan mudah.
Semakin banyak hak akses yang dimiliki karyawan, kemungkinan celah keamanan semakin besar.
![Ilustrasi kata sandi email. [Shutterstock]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/06/10/81259-kata-sandi-email.jpg)
Jika ingin meminimalkan jumlah insiden siber, karyawan hanya boleh memiliki hak akses yang diperlukan dan hanya terbatas untuk tugas mereka.
2. Kurangnya aturan sistem penyimpanan informasi
Secara umum, ini buruk untuk bisnis dengan skala apa pun. Tetapi dalam sebuah startup, karena pergantian staf yang cukup sering, suatu hari Anda mungkin tidak dapat menemukan file pekerjaan penting.
Kemungkinan besar mereka ada di suatu tempat, namun akan susah bagi Anda untuk menemukannya kembali.
Baca Juga: Survei: 1 dari 2 Orang di Asia Tenggara Kehilangan Uang karena Penipuan Kencan Online
3. Melupakan kata sandi
Masalah umum lainnya adalah melupakan kata sandi untuk jejaring sosial perusahaan atau layanan
lain yang jarang digunakan.
Mungkin anggota staf baru membuat akun Facebook atau LinkedIn untuk membantu mempromosikan bisnis, tetapi tidak membagikan detail akun dengan anggota staf lain.
4. Kata sandi bersama
Beberapa orang mungkin berpikir bahwa dengan omset tinggi, mungkin ada baiknya menggunakan akun bersama.
Tetapi semakin banyak orang mengetahui kata sandi, semakin besar kemungkinannya bocor karena phishing, kelalaian, atau upaya siber berbahaya lainnya.