![Ilustrasi hujan Meteor Lyrid. [Shutterstock]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/04/06/29862-meteor-lyrid.jpg)
Hujan meteor akan tetap aktif hingga fajar menyingsing sekitar pukul 05:29 WIB.
Pancaran tersebut akan menghasilkan penampilan terbaik pada sekitar pukul 04:00 WIB. Diprediksi pengamat akan dapat melihat hingga 13 meteor per jam di puncaknya.
Diketahui hujan meteor Lyrid berasal dari komet C/1861 G1 (Thatcher). Untuk mengamati hujan meteor dengan jelas, pengamat harus memilih lokasi pengamatan yang bebas dari polusi cahaya dan langit cerah.
3. Konjungsi Bulan dan Saturnus
Bulan akan berada tampak berdekatan dengan Saturnus pada 25 April mendatang. Planet bercincin itu akan berada pada jarak 4 derajat dari Bulan.
Kedua pasangan ini akan mulai terlihat pada pukul 01:16 WIB ketika mencapai ketinggian 62 derajat di atas ufuk timur sebelum menghilang dari pandangan sekitar pukul 05:37 WIB.
Bulan akan berada pada magnitudo -11.5 dan Saturnus pada magnitudo 0,6, di mana keduanya dapat ditemukan di konstelasi Capricornus.
4. Konjungsi Bulan dan Mars
Setelah melakukan "pendekatan" dengan Saturnus, satelit alami Bumi akan tampak terlihat dekat dengan Planet Merah pada 26 April 2022.
Baca Juga: 5 Fenomena Langit Sepanjang Maret 2022, Bisa Amati Planet
![Konjungsi Bulan dan Mars April 2022. [In the Sky]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/04/05/88258-konjungsi-bulan-dan-mars-april-2022.jpg)
Dari pandangan langit, Mars akan berada pada jarak 3 derajat dari Bulan.
Keduanya baru akan terlihat pukul 02:10 WIB atau sekitar 3 jam 40 menit sebelum Matahari terbit, dengan ketinggian 50 derajat di atas ufuk timur.
Keduanya akan menghilang dari pandangan langit sekitar pukul 05:37 WIB.
Nantinya, Mars akan tampak seperti bintang merah terang yang tidak berkelap-kelip di sebelah Bulan.
Jika pengamat ingin melihat detail Mars serta dua satelit alaminya, pengamat membutuhkan teleskop dengan pembesaran minimum 225 kali.
5. Konjungsi Bulan, Venus, dan Jupiter