Suara.com - Perkambangan ponsel semakin baik saja sejak beberapa tahun terakhir, dari mulai ponsel yang belum berwarna, berwarna, sentuh, lengkung hingga sekarang lipat.
Samsung dan ZTE menjadi dua produsen smartphone yang sudah mengunakan teknologi layar lipat di beberapa produk mereka.
Teknologi ini tentunya membuat banyak orang bertanya-tanya, bagaimana sih sebenarnya cara kerja layar lipat itu?
Berikut ini jawabannya seperti dilansir dari Android Authority, Rabu (18/5/2022):
Cara kerja layar biasa dan layar lengkung
Sebelum sampai ke teknologi layar lipat, ada baiknya kita memahami dahulu bagaimana cara kerja layar biasa.

Sederhananya, ada jutaan bintik/pixel warna bergabung membentuk gambar yang kita lihat di layar.
Ada berbagai teknologi lain yang bisa menghasilkan berbagai tampilan yang kita lihat di luar sana, termasuk LCD, OLED, dan, yang terbaru, micro-LED dan mini-LED.
Semua bintik warna itu berada di atas lapisan bahan yang disebut substrat.
Baca Juga: Komparasi Samsung Galaxy A53 5G vs Samsung Galaxy M53 5G
Selama bertahun-tahun, substrat telah menjadi lembaran kaca tipis, kaca kaku dan rapuh, yang hanya bisa kita lenturkan sebelum pecah.
Kemudian selama dekade terakhir, produsen layar memproduksi substrat layar yang terbuat dari plastik fleksibel yang dapat ditekuk tanpa patah.
Layar berbasis plastik memungkinkan pembuatan ponsel pertama dengan layar melengkung, seperti Galaxy Note Edge 2014.
Seiring kemajuan teknologi, pembuat tampilan menemukan cara untuk meningkatkan tingkat kelenturan dalam layar. Di sinilah konsep layar lipat itu mulai muncul.
Setelah melakukan serangkaikan penelitian, akhirnya tercipta juga layar lipat yang bisa kita lihat sekarang yang bentuknya mirip seperti selembar kertas.
Cara kerja layar lipat