Banyak aplikasi dan pengaturan yang membantu melindungi perangkat dan identitas pengguna, tapi itu hanya berguna jika pengguna tahu cara menggunakannya dengan benar.
Oleh karena itu, pengguna harus mengeksplor alat keamanan yang diinstal, memahami fitur dan pengaturannya demi mendapatkan daya proteksi maksimal.
Sebagian besar alat antivirus memiliki kekuatan untuk menangkis Potentially Unwanted Applications (PUAs), aplikasi bermasalah yang sebenarnya bukan malware tetapi juga tidak melakukan sesuatu yang bermanfaat.
Tidak semuanya mengaktifkan deteksi PUA secara default. Karena itu, periksa setelan deteksi dan pastikan alat keamanan dikonfigurasi untuk memblokir gangguan ini.
Saat pengguna menginstal produk keamanan baru, buka semua menu, dan lihat pengaturannya.
![Ilustrasi fitur keamanan. [Philipp Katzenberger/Unsplash]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/05/23/14589-ilustrasi-fitur-keamanan.jpg)
Untuk lebih memastikan antivirus dikonfigurasi dan berfungsi dengan benar, pengguna dapat membuka halaman pemeriksaan fitur keamanan di situs web AMTSO (Anti-Malware Testing Standards Organization).
3. Gunakan kata sandi unik untuk setiap akun
Salah satu cara termudah peretas mencuri informasi adalah dengan mendapatkan sekumpulan kombinasi kata sandi yang mudah ditebak dan sama.
Oleh karena itu, pengguna disarankan untuk menggunakan kata sandi unik pada setiap akun.
Pengguna bisa menggunakan pembuat kata sandi acak (password generator) yang tersedia secara gratis.
Baca Juga: Perlu Kamu Tahu, 5 Kemampuan Terbaik dari Layanan VPN
Saat pengguna menggunakan pengelola kata sandi, satu-satunya kata sandi yang harus diingat adalah kata sandi utama yang mengunci akun pengelola kata sandi itu sendiri.