Awal 2022, 47,8% Target Phising Indonesia Sasar Sektor Keuangan

Dythia Novianty Suara.Com
Rabu, 15 Juni 2022 | 09:17 WIB
Awal 2022, 47,8% Target Phising Indonesia Sasar Sektor Keuangan
Ilustrasi Phising. [Freepik]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Sementara sistem keamanan diterapkan di sebagian besar perusahaan keuangan untuk melindungi pelanggan agar tidak menjadi korban aktivitas berbahaya.

Untuk perusahaan, metode perlindungan yang paling penting adalah selalu mengingat bahwa keamanan siber harus menjadi strategi yang “hidup”, dan bukan platform yang statis.

Ini akan memadukan teknologi dan upaya, yang akan terus diperbarui dan ditingkatkan.

Bank dan penyedia layanan perlu memastikan tim keamanan (atau pakar keamanan) yang akan dapat memastikan infrastruktur pertahanan siber tetap diperbarui, dan menyediakan dukungan apabila terjadi serangan dunia maya.

“Keberhasilan phishing sangat ditentukan oleh rendahnya tingkat kesadaran pengguna tentang bagaimana entitas yang coba ditiru oleh penipu, beroperasi," tambah Dony Koesmandarin, Territory Manager Indonesia di Kaspersky.

Ilustrasi phising. [Shutterstock]
Ilustrasi phising. [Shutterstock]

Menurutnya, baik pengguna atau pelanggan, tetap menjadi target potensial serangan phishing.

Untuk organisasi, dia menambahkan, karyawan internal membutuhkan pelatihan baru dan layanan pihak ketiga juga harus dievaluasi secara komprehensif.

"Oleh karena itu, untuk memberantas jenis ancaman ini, sangat dibutuhkan kolaborasi yang mumpuni dari semua pemangku kepentingan,” tukasnya.

Baca Juga: Mengenal Apa Itu Phising dan Cara Mencegahnya Agar Terhindar dari Kejahatan Online Ini

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI