"Menemukan lokasi jumlah cahaya yang lebih besar dari rata-rata, memungkinkan kita merancang sistem yang memanfaatkan cahaya untuk energi dan kontrol termal," kata Jacob Bleacher.
"Demikian pula, lokasi bayangan permanen yang unik untuk kutub memberikan peluang untuk air dan volatil lainnya yang terperangkap di sana," tambahnya.
Jadi sementara Kutub Selatan memang memiliki keunggulan tertentu, NASA juga memiliki banyak masalah teknis untuk dipertimbangkan ketika memutuskan di mana harus mendarat.
"Situs pendaratan Apollo berada di bagian tengah sisi dekat dan sekarang kita akan pergi ke suatu tempat yang sama sekali berbeda, di medan geologi yang berbeda dan kuno," kata Sarah Noble, Artemis Lunar Science.
NASA membentuk tim ilmuwan dan insinyur yang luas agar dapat melihat lebih dari beberapa dekade data untuk mengevaluasi aksesibilitas daerah pendaratan di Kutub Selatan.
![Kutub Selatan Bulan. [WIkipedia]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/08/21/84833-kutub-selatan-bulan.jpg)
Semua itu akan dilihat dari sisi pendaratan yang aman, kemudahan komunikasi, dan kondisi pencahayaan yang tepat.
Tim juga mempertimbangkan kemampuan sistem peluncuran luar angkasa NASA, Pesawat Luar Angkasa Orion, dan Sistem Pendaratan Manusia Starship SpaceX.
Setelah dua tahun musyawarah, tim datang dengan 13 daerah pendaratan yang dekat dengan Kutub Selatan.
Space Agency sedang bekerja untuk mempersempit daftar ini sebagai tanggal peluncuran Misi Artemis 3 semakin dekat.
Baca Juga: Mulai September, NASA Akan Fokus Selidiki UFO
Saat ini, misi itu tidak akan terjadi sebelum 2026.