Hal ini dilakukan untuk mengajak konsumen beralih dari tahap awareness ke tahap desire, dan akhirnya maju ke tahap conversion—secara mulus.
Riset TikTok menemukan kalau 81 persen responden mengharapkan konten bercerita dan pendidikan.
Sementara 76 persen responden mengaku tertarik pada format video-first.
Konten tersebut dapat dibuat oleh influencer dan kolaborasi brand yang ditampilkan melalui TV belanja atau livestream dan dibalut unsur komedi.
Khusus Indonesia, Singh mengatakan kalau konsumen sangat terbuka untuk mengadopsi shoppertainment sebagai bagian dari kegiatan belanja mereka.
![Ilustrasi live streaming. [Shutterstock]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2018/06/06/59824-ilustrasi-live-streaming.jpg)
Sebanyak 83 persen dari responden Indonesia menyatakan bahwa mereka menonton video sebelum akhirnya membeli produk tersebut.
Selain itu, konten video mempengaruhi keputusan mereka untuk membeli kategori fesyen, kecantikan, dan elektronik mencapai lebih dari 50 persen.