Suara.com - Penggemar sepak bola Indonesia tengah berduka cita atas insiden Stadion Kanjuruhan.
Polisi pun disebut menembakkan gas air mata ketika terjadi kerusuhan di sana.
Melansir Alodokter, Minggu (2/10/2022), gas air mata biasanya digunakan untuk mengendalikan kerusuhan atau membubarkan massa, misalnya saat demonstrasi.
Gas air mata mengandung kumpulan bahan kimia seperti chloroacetophenone (CN) dan chlorobenzylidenemalononitrile (CS).
Paparan bahan kimia tersebut secara langsung dapat menyebabkan iritasi pada mata, sistem pernapasan, dan kulit.
Akibatnya mereka yang terkena gas air mata biasanya mengalami beberapa gejala pada mata, contohnya mata merah, gatal, panas, dan penglihatan kabur.
![Ilustrasi mata gatal. [Timur Romanov/Unsplash]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/10/02/60408-ilustrasi-mata-gatal.jpg)
Selain itu, gejala terkait pernapasan dan kulit juga dapat dialami seperti rasa terbakar dan gatal pada hidung, sulit bernapas, batuk, napas, mual, muntah, serta gatal dan ruam pada kulit.
Berikut cara mengatasi gas air mata apabila tak sengaja kena
1. Tutup hidung, mata, dan mulut
Baca Juga: 3 Fakta Tentang Gas Air Mata yang Ditembakkan di Kanjuruhan, Kenapa Bisa Sebabkan Kematian?
Segera tutup rapat hidung, mulut, dan mata untuk meminimalkan gas yang terhirup. Bisa juga pakai masker atau kacamata apabila membawa barang tersebut.
Kemudian segera lari ke tempat aman yang jauh dari lokasi penembakan gas air mata. Jika memungkinkan carilah tempat yang tinggi.
Apabila menemukan petugas kesehatan di lokasi, kalian juga bisa meminta bantuan jika sudah mengalami sesak napas.
2. Basuh tubuh yang kena gas air mata
Jika kulit atau ada bagian tubuh terkena gas air mata, segera basuh dengan air bersih dan sabun.
Cara ini dapat melindungi kalian dan orang sekitar dari kontaminasi gas air mata yang menempel di baju dan tubuh.