Sederet Kebijakan Elon Musk yang Membuat Karyawan Twitter Lebih Memilih Pergi

RR Ukirsari Manggalani | Manuel Jeghesta Nainggolan
Sederet Kebijakan Elon Musk yang Membuat Karyawan Twitter Lebih Memilih Pergi
Elon Musk memimpin Twitter [AFP/Olivier Douliery]

Salah satunya Elon Musk menginginkan seluruh karyawan yang ada untuk bekerja dari kantor.

Suara.com - Twitter saat ini sedang menghadapi krisis setelah ribuan karyawan memilih untuk tidak melanjutkan kerja di perusahaan tersebut.

Namun sebenarnya kebijakan apa yang telah dibuat Elon Musk yang membuat karyawan memilih untuk resign.

Seperti dilansir dari Engadget, Sabtu (19/11/2022), ribuan karyawan Twitter lebih memilih untuk pergi setelah ada ultimatum dari Elon Musk terkait kebijakan kerja baru.

Diketahui Elon Musk telah mengirimkan formulir elektronik kepada seluruh karyawan untuk melakukan perjanjian kerja baru di era Twitter 2.0.

Baca Juga: Jusuf Kalla Kritik Kebijakan BI Naikkan Suku Bunga: Teori Amerika Mau Dipraktikkan di Indonesia

Ilustrasi Twitter (Pixabay/gelalt)
Ilustrasi Twitter (Pixabay/gelalt)

Dalam formulir tersebut, Musk menginginkan seluruh karyawan untuk bekerja lebih keras dan dipersilakan meninggalkan perusahaan jika tidak bersedia.

Selain itu, Musk juga menginginkan seluruh karyawan yang ada untuk bekerja dari kantor. Hal ini rupanya ditentang oleh sebagian besar karyawan.

Para karyawan berpendapat, bila bekerja dari rumah tidak mempengaruhi performa mereka untuk perusahaan.

Kebijakan lainnya yang juga membuat karyawan Twitter memilih untuk berhenti bekerja adalah kebijakan terkait jam kerja yang lebih panjang.

Sebelumnya The New York Times melaporkan bila terdapat ratusan karyawan yang memilih untuk meninggalkan Twitter. Sementara laporan lain menyebutkan bila sudah ada sekitar 1200 karyawan yang memilih untuk pergi.

Baca Juga: Pro Kontra Menaker Izinkan Pengusaha Potong Gaji Buruh, Banyak Timbulkan Permasalahan