Selain dari sisi in-game, Battle of Guardians juga berusaha untuk mengembangkan dari sisi story game agar komunitas merasa lebih erat dengan game yang dia mainkan.
"Kita sudah ada web comic, kita juga ada mini series, kita sudah keluar dua episode mini series bisa di YouTube-nya Battle of Guardians. Untuk web comic-nya kita ada di webtoon, jadi kita sudah rilis sekitar empat chapter, dan kita akan rilis setiap hari Jumat," kata Jane.
Battle of Guardians terbilang masih sangat muda di ranah esport. Game tersebut baru dikembangkan pada Januari tahun ini. Jane mengatakan pengembangan terus dilakukan, termasuk rencana untuk memasuki mobile.
![Eizper Chain, salah satu game lokal yang dipamerkan di arena Indonesia Esports Summit 2022 di Bali pada Desember 2022. [Antara]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/12/10/23811-eizper-chain.jpg)
Mencoba untuk mengikuti pendahulunya dalam ranah game esport lokal, Eizper Chain menawarkan sebuah game dengan menggabungkan block chain.
Head of Partnership Wiryanto Tjhie mengungkapkan bahwa game tersebut dibuat mengikuti tren pada awal 2020 ketika game block chain mulai ramai dimainkan.
Tren game block chain, menurut Wiryanto, berawal dari game Axie Infinity yang populer di Filipina karena banyak masyarakatnya yang terbantu kala pandemi COVID-19.
"Game block chain itu terlalu fokus ke konsep earning-nya, jadi tidak mengasyikkan untuk dimainkan. Makanya, kami coba buat game block chain yang punya earning concept tapi sekaligus asyik untuk dimainkan," kata Wiryanto.
Berbeda dari game kebanyakan yang berbabasis Web2, Wiryanto menjelaskan bahwa game block chain berbasis Web3.
Baca Juga: Sandi: Sayang, Game Lokal Hanya Raup 5 Persen dari Total 31,2 Triliun Industri
"Perbedaan utama dengan game Web2, perbedaan utamanya di konsep blcok chain ada earning concept-nya jadi kita main game tapi kita bisa menghasilkan juga," ujar Wiryanto.