Dengan berkembangnya metaverse dari sisi positif yang lebih bisa mendekatkan kehidupan nyata dan digital, tentu ada juga peluang bagi para peretas atau pelaku kejahatan siber menguak sisi negatif dari dunia tersebut.
Serangan di metaverse dari berbagai sisi mungkin saja terjadi, mulai dari pencurian kekayaan dengan metode social engineering, identitas digital yang mungkin lebih mudah dieksploitasi, hingga masalah teknis terkait aplikasi dengan kerentanan kebocoran data.
Menjawab tren dan tantangan tersebut, Palo Alto Network menyebutkan kolaborasi masih menjadi kunci untuk jadi solusi.
Regional Chief Security Officer Palo Alto Network Asia Pasifik dan Jepang Sean Duca pun menganjurkan kiat berikut untuk mengantisipasi tren keamanan siber di 2023.
"Mulai dari memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) yang berfokus pada pencegahan serangan hingga mengaplikasikan strategi dan arsitektur Zero Trust. Namun, juga yang lebih penting adalah harus dibangunnya resiliensi untuk mampu menanggapi dan memulihkan diri dari ancaman yang tidak terhindarkan,” katanya. [Antara]