
Layanan mereka termasuk membuat "Cryptostreams" atau "Hadiah Kripto Palsu" yang merupakan penipuan populer di mana penyerang mengumpulkan aset kripto dengan menyiarkan hadiah palsu.
Untuk membuat deepfake ini, scammers menggunakan rekaman selebritas atau menggabungkan video lama untuk meluncurkan streaming langsung di platform media sosial.
Mereka kerap menunjukkan halaman pre-generated di mana korban diminta untuk mentransfer dari 2.500 hingga 1.000.000 XRP, dengan janji akan menggandakan pembayaran mereka.
Akibatnya, pengguna yang terjebak dalam penipuan ini dapat kehilangan mulai dari 1.000 Dolar AS hingga 460.000 Dolar AS.
Selain fakta bahwa deepfake digunakan untuk penipuan keuangan, mereka juga dapat menyebabkan masalah privasi yang besar.
Fakta memprihatinkan menunjukkan bahwa beberapa pembuat deepfake menawarkan layanan untuk pembuatan video porno.
Vendor ini juga membuat tutorial pembuatan video palsu tersebut, termasuk pelajaran memilih materi sumber dan proses pertukaran wajah untuk menghasilkan pemalsuan yang meyakinkan.
Sayangnya, porn-deepfake ini dapat digunakan untuk memeras individu, yang menyebabkan kerugian emosional serius dan bahkan kerugian finansial terhadap korban.
“Penjahat dunia maya semakin sering menggunakan deepfake untuk melakukan berbagai penipuan, termasuk penipuan aset kripto dan pembobolan keamanan biometrik," ujar Vladislav Tushkanov, Lead Data Scientist di Kaspersky dalam keterangan resminya, Minggu (14/5/2023).
Baca Juga: Waspada Aplikasi Berbahaya Google Play Dijual di Darknet
![Ancaman kejahatan siber [Foto: ANTARA]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/10/30/79118-ancaman-kejahatan-siber.jpg)
Menurutnya, fakta bahwa ada permintaan yang tinggi untuk layanan pembuatan deepfake juga menunjukkan bahwa individu dan kelompok dengan niat jahat bersedia membayar sejumlah besar uang untuk mendapatkan video semacam itu.
"Karena teknologi terus meningkat dan menjadi lebih mudah diakses, sangat penting bagi perusahaan dan individu untuk mengambil langkah-langkah perlindungan dari penipuan dan serangan terkait
deepfake," pungkas dia.