Metaverse Makin Suram, Telkom Pastikan Produk Metanesia Tak Dimatikan

Dicky Prastya Suara.Com
Jum'at, 08 September 2023 | 07:30 WIB
Metaverse Makin Suram, Telkom Pastikan Produk Metanesia Tak Dimatikan
Telkom mengembangkan dunia metaverse yang dinamai Metanesia. [Antara]

Ketimbang metaverse, Fajrin menyebut kalau saat ini banyak produk teknologi lain yang justru lebih populer di publik, contohnya kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI).

Maka dari itu, lanjutnya, investasi Telkom saat ini bakal lebih fokus pada pengembangan produk teknologi lain yang lebih menarik pasar.

ChatGPT-4 di Bing. [Microsoft]
ChatGPT-4 di Bing. [Microsoft]

"Sehingga kami sekarang lebih selektif investasi terkait metaverse. Investasi yang kami pikir punya use case yang menghasilkan dan bermanfaat bagi pihak-pihak terkait.

Dicontohkan dia, produk teknologi yang juga meredup selain metaverse adalah non-fungible token (NFT). Dulu orang menilai kalau NFT adalah aset menarik, yang mana banyak dari mereka ikut membuat produk NFT.

Namun saat ini, ucap Fajrin, banyak orang yang menyadari kalau NFT tidak sesuai ekspektasi. Sekarang pun orang-orang sudah tak lagi aktif berbisnis NFT.

"Ternyata sekarang orang realize, enggak segitunya deh. Sehingga sekarang orang enggak terlalu aktif lagi di NFT ini kan? Harga NFT pun kalau dilihat cukup turun ya, dibanding tahun lalu misalnya," papar dia.

Berkaca dari itu, Fajrin menyebut kalau Telkom bakal lebih selektif dalam mengembangkan proyek metaverse.

"Sehingga kami dalam pengembangan metaverse tadi, kan juga bekerja sama dengan partner-partner terkait, ada BUMN ada perusahaan swasta juga. Oke kita mau bikin metaverse, tapi jangan hype atau ikut-ikutan doang," timpal dia.

Postingan NFT Karafuru terjual habis. [Instagran/@karafurunft]
Postingan NFT Karafuru terjual habis. [Instagran/@karafurunft]

"Oke kalau mau bikin bangunan dalam metaverse, tapi apa nih yang kira-kira bermanfaat bagi user?" sebutnya lagi.

Baca Juga: Telkom Siapkan Produk Chatbot Baru Berbasis AI ala ChatGPT, Apa Bedanya?

Kendati begitu Telkom masih belum mau meninggalkan proyek metaverse. Ia akan menyesuaikan produk yang sekiranya bermanfaat di pasaran.

"Pada saat ini, yang hype di teknologi tadi, AI sedang naik, metaverse sedang turun. Apakah akan demikian terus? Kan belum tentu juga. Jadi ke depan, turun terus kemudian naik lagi, nah itu kami sesuaikan juga dengan pasar," jelas Fajrin.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI