Suara.com - Perusahaan Data Cloud, Snowflake menjadi tuan rumah acara Data Cloud World Tour (DWCT) di Jakarta, Rabu (25/10/2023).
Para peserta mengikuti penjelasan dari sesama rekan pemimpin di bidang data, teknologi dan bisnis seperti Satchit Joglekar, Direktur Regional ASEAN Emerging Markets, Jennifer Belissent Pemimpin Ahli Strategi Data, dan Natalie Mead Vice President dari divisi Sales Engineering mengenai bagaimana Data Cloud memecah silo, yang memungkinkan AI dan machine learning (ML) yang kuat dan aman, serta memberikan nilai bisnis kepada pelanggan.
Selain itu, acara ini akan menggali lebih dalam kemampuan terbaru Snowflake yang memudahkan organisasi melakukan lebih banya hal dengan data mereka serta menyederhanakan arsitektur, membangun tanpa mengorbankan tata kelola, dan menghadirkan serta memonetisasi aplikasi terkemuka dalam skala besar di Snowflake Marketplace. Secara khusus, para peserta akan mempelajari kemajuan baru di bidang streaming yang sedang berkembang pesat, dukungan untuk format tabel terbuka, dan Generative AI.
Dalam paparannya di hadapan media, VP of Data Evermos, Rendy Bambang mengatakan bahwa sebelum menggunakan solusi dari Snowflake, Evermos mengalami beberapa permasalahan terkait data seperti kecepatan mengakses data yang lambat sehingga berpengaruh terhadap produktifitas, visibilitas untuk melihat kinerja sistem yang cukup menantang, dan penambahan biaya saat meingkatnya kapasitas beban kerja.
“Setelah menggunakan Snowflake, sistem kami lebih cepat dari biasanya, kami mudah untuk memonitor atau mencegah masalah dalam kinerja sistem, lebih fleksibel ketika melakukan skalabilitas beban kerja, dan lebih bsia memastikan kepatuhan dan kualitas data seperti proteksi data pribadi, dan kemudahan implementasi keamanan,” tuturnya.
Snowflake baru-baru ini mengumumkan inovasi baru yang memperluas kemampuan program data bagi ilmuwan data (data scientists), teknisi data (data engineer), dan pengembang aplikasi sehingga mereka dapat membangun dengan cepat dan lebih efisien di Data Cloud.
Dengan peluncuran Snowpark Container Services (pratinjau pribadi), Snowflake akan memperluas jangkauan Snowpark sehingga para pengembang dapat membuka banyak pilihan infrastruktur yang lebih luas, seperti akselerasi komputasi untuk menjalankan lebih banyak beban kerja dalam platform Snowflake yang aman dan terkelola tanpa kerumitan, termasuk jangkauan AI yang lebih luas. dan model ML, API, aplikasi yang dikembangkan secara internal, dan banyak lagi.
Dengan menggunakan Snowpark Container Services, pelanggan Snowflake juga mendapatkan akses ke katalog luas perangkat lunak dan aplikasi pihak ketiga termasuk LLMs (Large Language Models) Notebooks, alat-alat MLOps, dan banyak lagi dalam akun mereka. Selain itu, Snowflake menyederhanakan dan menskalakan cara pengguna mengembangkan, mengoperasionalkan, dan menggunakan model ML, serta meluncurkan inovasi baru sehingga lebih banyak organisasi dapat menghidupkan data dan model ML mereka.
Senior Regional Vice President Snowflake untuk ASEAN dan India Sanjay Deshmukh pada kesempatan yang sama di depan media mengatakan bahwa dalam menyusun staregi AI harus diawali dengan menyusun strategi data. Saat ini, revolusi model data terjadi sangat cepat dalam berbagai industri yang mendorong inovasi dan membuka jalan bagi pemanfaatan Generative AI.
Baca Juga: Hadirkan Solusi untuk Industri dari Hulu ke Hilir, RDS Group Resmikan Pusat Operasional Baru
“Document AI dari Snowflake dibuat berbasis Generative AI. Teknologi ini membantu bagaimana membantu perusahaan dapat menggunakan data yang tidak terstruktur dan memprosesnya dengan menggunakan Large Language Model (LLM) untuk kemudian menjadi sebuah wawasan dalam mengambil keputusan,” ungkapnya.