Kebocoran Data KAI, Ahli Sebut Face Recognition Penumpang Tak Berhasil Dibobol Hacker

Dicky Prastya Suara.Com
Rabu, 24 Januari 2024 | 16:46 WIB
Kebocoran Data KAI, Ahli Sebut Face Recognition Penumpang Tak Berhasil Dibobol Hacker
Ilustrasi PT KAI. (ANTARA/HO-PT KAI)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Hanya saja upaya itu dinilai sia-sia. Ia melanjutkan, geng Stormus sudah berada di sistem PT KAI hampir seminggu, bukan satu jam.

"Mereka bukan baru satu jam masuk ke dalam sistem PT KAI, namun sudah hampir satu minggu mereka berhasil masuk dan mengunduh data yang ada di dalam sistem," paparnya.

Pratama menganggap kalau mitigasi yang dilakukan PT KAI tidak efisien karena ada kemungkinan hacker sudah memasang backdoor di dalam sistem perusahaan. Hal ini yang kemudian bisa dijadikan akses untuk kembali ke dalam sistem PT KAI kapanpun para hacker mau.

"Karena tentu saja mereka tidak akan mau melepaskan begitu saja target peretasan mereka," lanjut Pratama.

Jika PT KAI tidak dapat menemukan backdoor tersebut, Pratama menyarankan kalau salah satu langkah yang paling aman untuk dilakukan adalah melakukan deployment sistem di server baru dengan menggunakan backup data yang dimiliki perusahaan.

"Menurut data yang berhasil kami gali, terdapat 82 kredensial karyawan PT KAI yang bocor serta hampir 22.5 ribu kredensial pelanggan dan 50 kredensial dari karyawan perusahaan lain yang bermitra dengan PT KAI. Data kredensial tersebut didapatkan dari sekitar 3.300 URL yang menjadi permukaan serangan external dari situs PT KAI tersebut," terang Pratama.

Diketahui geng ransomware Stormus telah membagikan contoh data yang mereka bobol dari PT KAI sebesar 2.2 GB dalam bentuk file terkompres dan diberi nama KAI.rar.

Dugaan kasus kebocoran data KAI ini berdampak pada sejumlah informasi yang dicuri peretas seperti informasi karyawan, data pelanggan, data perpajakan, catatan perusahaan, informasi geografis, sistem distribusi informasi, dan berbagai data internal lainnya.

"Geng peretas Stormous memberikan tenggat waktu selama 15 hari kepada PT KAI untuk melakukan negosiasi dan membayar tebusan yang mereka minta yaitu sebesar 11,69 BTC atau hampir setara dengan Rp 7,9 miliar rupiah dan mengancam akan mempublikasikan semua data yang mereka dapatkan jika tebusan tidak dibayarkan," tutup Pratama.

Baca Juga: Pertamina Gandeng KAI Luncurkan Vending Machine UMKM di Stasiun Gondangdia

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI