Sedangkan, Belva Driantama VP Corporate Strategic Indodax mengatakan, tren kripto maupun blockchain yang akan berkembang 2024 hingga beberapa tahun mendatang yakni Central Bank Digital Currency atau CDBC.
"CBDC adalah uang digital yang diterbitkan dan peredarannya dikontrol oleh bank sentral, dan digunakan sebagai alat pembayaran yang sah untuk menggantikan uang kartal," kata Belva.
Negara yang sudah menerapkan CDBC di antaranya, Jamaica, Zimbabwe, Bahamas, Nigeria, serta 18 negara yang masih melakukan pilot project terkait CBDC.
![Diskusi Digital Transformation Trend 2024 di Jakarta, Kamis (25/4/2024). [Selular]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/04/25/96927-digital-transformation-trend-2024.jpg)
"Selain itu, sejumlah sektor finansial yang bisa tergantikan oleh teknologi Blockchain, di antaranya Pegadaian, remitan internasional, hingga pasar modal," sambungnya.
Di sisi lain, Wakil Ketua Umum Bidang Pengembangan Otonomi Daerah Kadin Indonesia, Sarman Simanjorang mengatakan Kadin juga tidak ketinggalan untuk adopsi teknologi di kalangan bisnis di Indonesia.
Hal itu terlihat dalam program Kadin yang telah mengadopsi Industri 4.0 dan transformasi digital dengan target untuk menyerap lebih dari 50 juta pekerja dan meningkatkan produktivitas tenaga kerja lebih dari 35 miliar Dolar AS.
"Ada Kadin Cipta yang merupakan platform dasar digital bagi semua anggota KADIN, menggunakan database anggota, asosiasi, pemerintah, dan pengusaha sebagai alat bantu pengambilan keputusan," ujar Sarman.
Baca Juga: Demi Optimalisasi Digitalisasi Sekolah, Quipper, HP, dan Vertiv Bersatu
Selain itu, ada Net Zero Hub untuk mendukung perusahaan mencapai emisi nol bersih, lalu Reformasi Pendidikan dan Pelatihan Vokasi, hingga Business Support Desk (BSD).
Baca Juga: Apa Itu Bing Image Creator, Bagaimana Cara Menggunakannya
Tidak mau ketinggalan, Wendra Wilendra selaku Chairman - CEO Brand Consultan Dbrandcom mengungkapkan, penerapan teknologi juga telah digunakan di industri kosmetik.
Bahkan, penerapan artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan wajib diterapkan dalam industri kosmetik karena merupakan sebuah revolusi industri.
"Di kosmetik pun kami harus menggunakan AI bahkan kami juga membuat star-up untuk mengedukasi bahkan memasarkan produk kami," pungkasnya.