Setelah memikat pengguna untuk membeli “booster” palsu, penipu mengambil satu langkah lebih jauh untuk meningkatkan skema penipuan.
Korban diminta untuk membuat grup Telegram pribadi dengan teman dan kenalannya, membagikan kepada mereka tautan rujukan yang telah dibuat khusus dan video dengan instruksi tentang “penghasilan”.
Ini sudah direkam sebelumnya oleh scammers.
![Ilustrasi aksi scammer. [Shutterstock]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2018/11/07/81391-scammer.jpg)
“Program referral adalah komponen kunci dari skema ini. Semakin banyak orang yang terlibat, semakin tinggi pendapatan para penipu," kata Olga Svistunova.
Menurutnya, pelaku mengklaim bahwa setidaknya lima orang harus bergabung dengan grup personal melalui tautan rujukan sehingga korban dapat mulai memperoleh penghasilan.
Dia menambahkan, mereka bahkan menyarankan agar korban menelepon setiap orang yang mereka undang untuk menjelaskan secara lisan seluruh rinciannya.
"Menurut para penipu, korban akan dibayar untuk setiap teman yang diundang dan mereka akan menerima komisi untuk setiap booster yang dibeli melalui referensi,” pungkasnya.