Direktur Utama Alita Praya Mitra, Teguh Prasetya mengatakan, Jagatara membawa teknologi deteksi terkini dan solusi lengkap dalam genggaman penggunanya.
"Melalui perangkat yang dapat memantau berbagai parameter kesehatan seperti riwayat penderita, tingkat resiko, tekanan darah, detak jantung, dan aktivitas fisik, Jagatara memberikan data yang akurat dan real-time," terang dia.
Teguh menambahkan, Jagatara juga memiliki kemampuan untuk terintegrasi dengan command center pemerintah daerah, kementerian, atau pusat layanan kesehatan.
Integrasi ini memungkinkan penggunanya untuk mendapatkan bantuan dan saran langsung dari otoritas kesehatan terkait, serta mempercepat respons dalam situasi darurat atau keadaan yang memerlukan intervensi medis.
Sementara itu, Direktur RSUD Jati Padang, dr. Siti Ainun Dwiyanti mengatakan, pentingnya deteksi dini untuk mengurangi dampak buruk stroke.
"Jagatara merupakan sebuah langkah inovatif dan solutif dalam upaya meningkatkan kualitas hidup pasien stroke dan individu rentan terhadap penyakit ini," ujarnya.
![Platform Jagatara di smartwatch. [XL Axiata]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/05/31/91307-platform-jagatara-di-smartwatch.jpg)
dr. Siti Ainun menambahkan, dengan memanfaatkan kemajuan teknologi digital dan upaya deteksi dini penyakit Stroke yang lebih baik, Jagatara diharapkan bisa memberikan perlindungan maksimal bagi masyarakat.
Solusi Jagatara diaplikasikan melalui perangkat berwujud seperti smartwatch yang dipakai di tangan pasien.
Perangkat tersebut memiliki fitur-fitur pengukuran tekanan darah, detak jantung, kadar oksigen, langkah kaki dan jarak tempuh dengan menggunakan smart wearable device sebagai alat ukur yang disambungkan ke aplikasi Jahatara pada ponsel melalui Bluetooth.
Baca Juga: Gandeng Ericsson, XL Axiata Jadi Operator Pertama RI yang Pakai Dual-Mode 5G Core
Saat ini solusi Jagatara telah diproduksi sebanyak 450 unit untuk dapat dimanfaatkan oleh pasien dengan resiko stroke yang menggunakan layanan kesehatan di RSUD Jati Padang, Jakarta Selatan.