Worm dan virus file merupakan penyebab sebagian besar insiden tersebut.

Data ini menunjukkan seberapa sering pengguna diserang oleh malware yang menyebar melalui drive USB yang dapat dilepas, CD dan DVD, serta metode “offline” lainnya.
Menurut Dony Koesmandarin, Enterprise Group Manager untuk Indonesia di Kaspersky, tingkat penetrasi internet di Indonesia yang mencapai 79,5 persen, hal ini berarti semakin banyak data berharga yang menarik para pelaku kejahatan siber.
"Kami menghimbau seluruh individu dan organisasi di Indonesia untuk mewaspadai kemungkinan upaya siber lainnya yang mungkin lebih canggih atau bahkan lebih sederhana dari ini," ungkapnya dalam keterangan resminya, Senin (3/6/2024).