Meutya Hafid Sebut 19 Perusahaan Australia Mau Investasi Teknologi di Indonesia

Dicky Prastya Suara.Com
Rabu, 30 Oktober 2024 | 16:15 WIB
Meutya Hafid Sebut 19 Perusahaan Australia Mau Investasi Teknologi di Indonesia
Meutya Hafid. [Dok. Golkar]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) Meutya Hafid mengatakan kalau 19 perusahaan asal Australia mau investasi bidang teknologi ke Indonesia. 

Menkomdigi menyambut baik rencana tersebut karena investasi ini akan berdampak positif bagi peningkatan sektor digital sekaligus menumbuhkan ekonomi Indonesia. 

"Dalam waktu dekat ini, akan hadir 19 perusahaan Australia untuk berinvestasi bidang teknologi di Indonesia. Tentunya hal ini sangat positif seiring dengan peningkatan peran sektor digital dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia," ujar Meutya, dikutip dari siaran pers, Rabu (30/10/2024). 

Investasi ini merupakan bentuk dari Rencana Aksi Kemitraan Strategis Komprehensif Tahun 2025-2029 antara Pemerintah Indonesia dan Australia. 

Kemitraan tersebut mencakup kerja sama ekonomi, beasiswa, pelatihan dan protek inovasi bisnis digital untuk memperkuat investasi di Indonesia.

“Seiring dengan upaya transformasi digital, perkembangan kerja sama kedua negara sangat positif,” lanjut dia. 

Menkomdigi juga menekankan arti penting penguatan kerja sama keamanan siber. Sebab kedua negara menghadapi tantangan yang hampir sama dalam mengimplementasikan inisiatif pemerintahan digital.

Ia turut mengharapkan adanya peningkatan dialog dan kerja sama yang saling menguntungkan demi menciptakan ruang siber yang aman serta mendukung pertumbuhan ekonomi kedua negara. 

“Saya mendorong secara rutin Indonesia-Australia membahas isu keamanan siber, termasuk persepsi ancaman siber dan respons terhadap aktivitas siber yang merugikan," pinta dia. 

Baca Juga: Meutya Hafid Mau Komdigi Punya Super Team buat Wujudkan Visi Presiden Prabowo

Meutya menilai kalau Indonesia dan Australia merupakan mitra strategis yang vital. Hal ini terbukti dengan dengan kunjungan rutin pemimpin dan pejabat tinggi, dalam rangka pertukaran informasi dan wawasan mengenai keamanan siber. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI