Apakah Matematika Sebuah Penemuan atau Ciptaan?

Agung Pratnyawan Suara.Com
Sabtu, 30 November 2024 | 06:00 WIB
Apakah Matematika Sebuah Penemuan atau Ciptaan?
Ilustrasi Matematika. [Freepik]

Rasio emas berasal dari deret Fibonacci, yaitu urutan angka di mana setiap bilangan adalah hasil penjumlahan dua bilangan sebelumnya:

0, 1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, dan seterusnya.

Contoh penerapan rasio emas dan deret Fibonacci di alam:

  • Kelopak bunga: Jumlah kelopak bunga sering kali sesuai dengan deret Fibonacci, seperti bunga lili (3 kelopak) atau bunga marigold jagung (13 kelopak).
  • Kerang laut: Spiral pada cangkang kerang mencerminkan rasio emas.
  • Galaksi: Pola spiral pada galaksi mengikuti aturan rasio emas.

Pola-pola ini menguatkan argumen bahwa matematika sudah ada di alam, dan manusia hanya menemukannya.

Apakah Matematika Ciptaan Manusia?

Di sisi lain, ada pendapat bahwa matematika adalah ciptaan manusia yang dirancang untuk menggambarkan dunia fisik dengan lebih baik. Aliran pemikiran ini menolak Platonisme dan berpendapat bahwa matematika adalah hasil abstraksi manusia terhadap fenomena yang diamati.

Pada awalnya, manusia menggunakan bilangan untuk menghitung benda-benda di sekitar mereka. Kemudian, konsep-konsep baru seperti bilangan negatif, bilangan rasional, hingga bilangan kompleks ditemukan untuk memenuhi kebutuhan tertentu. Misalnya:

  • Bilangan Negatif: Digunakan untuk menggambarkan suhu di bawah nol, seperti -10°C.
  • Bilangan Kompleks: Dikembangkan untuk menyelesaikan perhitungan dalam bidang teknik dan fisika.

Dalam pandangan ini, matematika tidak ada secara independen, melainkan lahir dari pemikiran manusia. Jika alam semesta lenyap, maka matematika juga akan lenyap, seperti halnya konsep-konsep lain seperti demokrasi atau permainan catur.

Perdebatan tentang asal-usul matematika, apakah diciptakan atau ditemukan, mungkin tidak akan pernah berakhir. Selama lebih dari 2.300 tahun, pertanyaan ini telah memancing diskusi tanpa jawaban yang pasti. Namun, satu hal yang jelas: matematika terus menjadi alat penting yang membantu manusia memahami alam semesta.

Baca Juga: Akun X Wikipedia Bagikan Cerita Firaun Akhenaten yang Pernah Pindahkan Ibu Kota, Warganet: Kok Mirip Sama...

Entah kita memandang matematika sebagai "penemuan" atau "ciptaan," kebenarannya tetap bahwa matematika adalah bahasa universal yang tidak terpisahkan dari kehidupan. Melalui matematika, kita dapat menjembatani misteri alam semesta dan menemukan solusi untuk tantangan di dunia nyata. Matematika, tanpa peduli asal-usulnya, akan selalu menjadi sahabat setia manusia dalam memahami dunia.

Kontributor : Pasha Aiga Wilkins

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI