Pada tahun 1960-an, dua arkeolog amatir, Robert Paget dan Keith Jones, menjelajah ke kedalaman. Mereka berharap untuk mengungkap "gua sibyl" yang legendaris, tempat ramalan-ramalan konon dibuat.
Eksplorasi mereka mengungkap labirin terowongan yang disebut Paget sebagai Antrum Besar. Di dalamnya terdapat bagian-bagian yang tergenang air dan jalan buntu yang terkubur.
Paget percaya bahwa terowongan ini melambangkan perjalanan ke dunia bawah. Ia bahkan mengatakan bahwa terowongan ini mirip dengan yang digambarkan dalam Aeneid karya Virgil.
Ia bahkan bertanya-tanya apakah Virgil sendiri pernah menjadi bagian dari sekte rahasia dan telah melintasi terowongan ini. Namun, sebagian besar cendekiawan tidak yakin.
Meskipun kemungkinan besar terowongan ini memiliki tujuan seremonial atau keagamaan, makna sebenarnya dari terowongan ini masih belum diketahui.
8. Sarkofagus “Burrito”
Mengungkap misteri dari dunia kuno, penemuan berikutnya membawa kita ke kota Gabii. Lebih dari satu dekade lalu, para arkeolog menemukan sarkofagus yang luar biasa di sana.
Yang mereka temukan tidak seperti yang lain. Berasal dari 1.700 tahun yang lalu, peti mati timah ini beratnya hampir 1.000 pon (455 kilogram). Peti mati ini juga memiliki desain yang sangat aneh.
Tidak seperti bentuk persegi panjang yang biasa terlihat, sarkofagus ini dilipat menutupi dirinya sendiri. Dengan cara itu, sarkofagus ini menyerupai "burrito" timah yang sangat besar.
Baca Juga: Penemuan Jimat Kuno Ubah Pemahaman Sejarah Awal Kekristenan di Eropa
Pertanyaan dari para arkeolog sudah jelas: siapa yang dimakamkan di dalam makam misterius ini? Mengingat tingginya nilai timah pada masa itu, hampir tidak mungkin ada orang yang mampu membeli peti mati yang begitu mewah.
Spekulasi masih beredar hingga saat ini. Beberapa orang menduga peti mati itu bisa jadi milik seorang pendeta, pejabat tinggi, atau bahkan seorang gladiator yang terkenal.
Sayangnya, misteri ini masih ada dan belum ada jawaban yang terlihat. Sisi sarkofagus setebal satu inci itu telah menentang metode analisis non-invasif konvensional seperti sinar-X dan pemindaian CT.
Upaya untuk membukanya secara paksa berisiko merusak sisa-sisa di dalamnya. Para arkeolog jelas tidak ingin melakukan itu. Jadi, untuk saat ini, sarkofagus itu tetap tertutup rapat. Dan sampai itu berubah, kita semua akan terus bertanya-tanya.
9. Perang Kimia di Dura-Europos
Pada tahun 256 SM, terjadi bentrokan sengit antara bangsa Romawi dan Sassaniyah. Pertempuran itu terjadi selama Pengepungan Dura-Europos yang mengerikan di Suriah modern.