Suara.com - TNI AL mengerahkan tank amfibi LVT-7A1 untuk membongkar pagar laut di perairan Kabupaten Tangerang, Banten. Landing Vehicle Tracked (LVT) generasi pertama ternyata mempunyai sejarah menarik di medan perang.
Perlu diketahui, keberadaan pagar laut misterius menuai sorotan publik dalam tiga minggu terakhir. Pagar laut sepanjang 30,16 kilometer yang terbuat dari bambu atau cerucuk dengan ketinggian rata-rata 6 meter viral menjadi perbincangan para pegiat media sosial.
Kementerian Kelautan dan Perikanan serta TNI Angkatan Laut lantas melakukan operasi pembongkaran sejak Rabu (22/01/2025) lalu.
Sebagai informasi, TNI AL menerjunkan tiga kendaraan amfibi untuk membongkar pagar laut. Dua berjenis LVT-7 dan satu lainnya adalah KAPA K-61.
Berdasarkan informasi dari laman resmi TNI AL (tnial.mil.id), korps marini memiliki banyak Ranpur Amfibi atau Kendaraan Pendarat Amfibi(Ranratfib) yaitu BTR 50 P, BTR 50 PK, BTR 50 PM, AMX-10PAC KAPA K-61 dan LVT-7A1.
Salah satu andalan Ranratfib yaitu Tank Alligator atau LVT-7A1. Tank LVT-7A1 meniliki spesifikasi panjang 7,99 m, lebar 3,27 m, tinggi 3,26 m, dan berat tempur 23,9 ton.

Kendaraan tempur amfibi ini menggunakan mesin Cummins VT-400 yang menghasilkan daya 400 HP. LVT-7A1 diklaim mampu melesat dengan kecepatan maksimal 72 km/jam dan kecepatan mundur 19 km/jam.
Saat berada di perairan, kendaraan tersebut mampu melaju 12 km/jam untuk kecepatan renangnya.
Sejarah LVT
Baca Juga: Tak Hanya Ganggu Nelayan, Menteri KKP Sebut Pagar Laut Tangerang dan Bekasi Ganggu Operasional PLTU
Landing Vehicle Tracked (LVT) atau Kendaraan Pendaratan Beroda adalah kendaraan perang amfibi yang diperkenalkan oleh United States Navy dan United States Marine Corps.